Ini adalah sunnah yang telah dilupakan oleh banyak orang. Saudara-saudara sekalian, disunnahkan bagi seorang Muslim untuk berwudhu setiap kali berhadas.
Disunnahkan bagi seorang Muslim untuk berwudhu setiap kali berhadas. Setiap kali selesai berwudhu, disunnahkan untuk mendirikan shalat dua rakaat atau lebih. Ini adalah sunnah, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkannya.
Nabi juga menjelaskan bahwa amalan ini bisa menjadi sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Bilal bin Rabah:
“Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amalan yang paling engkau harapkan pahalanya sejak engkau memeluk Islam Karena aku mendengar derap langkah sandalmu di hadapanku di dalam surga.” Bilal menjawab, “Tidak ada amalan yang lebih aku harapkan selain kebiasaanku setiap kali selesai bersuci baik di siang hari maupun malam hari melainkan aku selalu melaksanakan shalat dengan wudhu tersebut, sejumlah rakaat yang ditakdirkan bagiku.” Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Bilal bin Rabah adalah sahabat Nabi yang mulia, muazin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat mimpi baik tentang Bilal bin Rabah. Lalu Nabi memberitahukan kabar gembira itu kepadanya. Beliau lalu menanyakan sebab yang melatarbelakangi hal tersebut, yakni apa yang membuatnya lebih dahulu menuju surga dan menjadi bagian rombongan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana yang telah saya jelaskan pada penjelasan kitab Shahih At-Targhib wa At-Tarhib. Hadis ini tidak menunjukkan bahwa Bilal mendahului Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk surga, tetapi menunjukkan bahwa Bilal termasuk rombongan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga.
Sebagaimana diketahui, seorang tokoh besar apabila berjalan bersama rombongannya, sebagian dari mereka berjalan di depan, sebagian di kanan, dan sebagian lagi di kiri, untuk menunjukkan kedudukannya. Demikianlah posisi Bilal radhiyallahu ‘anhu. Ia tidak mendahului Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk surga, melainkan ia termasuk yang mengiringi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam rombongan menuju surga.
Bilal berkata, “Tidaklah aku mengamalkan suatu amalan yang lebih aku harapkan selain setiap kali aku selesai bersuci—yakni berwudu—baik di waktu malam maupun siang hari, melainkan aku pasti melaksanakan shalat dengan wudhu itu sejumlah rakaat yang ditakdirkan bagiku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini juga dikuatkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah seseorang berwudhu dan memperbagus wudhunya lalu mendirikan shalat dua rakaat seraya memusatkan hati dan wajahnya dalam dua rakaat itu melainkan wajib baginya masuk surga.” Diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Ash-Shahih.
Juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barang siapa berwudhu dengan memperbagus wudhunya lalu mendirikan shalat dua rakaat tanpa lalai dalam dua rakaat itu maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Diampuni dosanya yang telah lalu. Diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud. Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih.
Syaikh Al-Arnauth juga mengatakan bahwa hadis ini shahih li-ghairihi. Hadis ini dan hadis-hadis lain yang telah kita jelaskan dalam kitab Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, menjadi dalil bahwa disunnahkan bagi seorang Muslim, setiap kali selesai berwudhu, untuk mendirikan shalat. Mendirikan shalat dua rakaat, atau sebanyak yang Allah kehendaki baginya.
====
وَهَذِهِ سُنَّةٌ نَسِيَهَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ السُّنَّةُ لِلْمُسْلِمِ يَا إِخْوَةُ كُلَّمَا أَحْدَثَ أَنْ يَتَوَضَّـأَ
السُّنَّةُ لِلْمُسْلِمِ كُلَّمَا أَحْدَثَ أَنْ يَتَوَضَّـأ وَكُلَّمَا تَوَضَّأَ أَنْ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ فَأَكْثَرَ وَهِيَ سُنَّةٌ لِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَثَّ عَلَيْهَا
وَبَيَّنَ أَنَّ فِعْلَهَا يُدْخِلُ الْجَنَّةَ فَقَدْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِبِلَالِ بْنِ رَبَاحٍ
يَا بِلَالُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الْإِسْلَامِ فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ فَقَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِيْ مِنْ أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُورًا فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
بِلَالُ بْنُ رَبَاحٍ هَذَا الصَّحَابِيُّ الْجَلِيلُ مُؤَذِّنُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى فِيهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الرُّؤْيَا الْحَسَنَةَ فَبَشَّرَهُ بِهَا وَسَأَلَهُ عَنِ السَّبَبِ الَّذِي جَعَلَهُ يَسْبِقُ إِلَى الْجَنَّةِ وَيَكُونُ رَفِيقًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَمَا قُلْتُ لَكُمْ فِي صَحِيحِ التَّرْغِيبِ وَالتَّرْهِيبِ هَذَا لَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ بِلَالًا يَسْبِقُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنَّةِ وَإِنَّمَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ بِلَالًا يُرَافِقُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنَّةِ
وَالْمَعْلُومُ أَنَّ الرَّجُلَ عَظِيمَ الشَّأْنِ إِذَا مَشَتْ مَعَهُ الرِّفْقَةُ فَإِنَّ بَعْضَهُمْ يَتَقَدَّمُ وَبَعْضَهُمْ يَكُونُ عَنْ يَمِينِهِ وَبَعْضَهُمْ يَكُونُ عَنْ شِمَالِهِ إِظْهَارًا لِمَنْزِلَتِهِ وَهَكَذَا كَانَ بِلَالٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَمْ يَكُنْ مُتَقَدِّمًا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دُخُولِ الْجَنَّةِ وَلَكِنَّهُ كَانَ مُمَاشِيًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنَّةِ
قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي مِنْ أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُورًا أَيْ وُضُوءًا فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
وَلِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ يُقْبِلُ بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ عَلَيْهِمَا إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ
وَلِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يَسْهُو فِيهِمَا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَقَالَ الأَلبَانِيُّ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَقَالَ الْأَرْنَؤُوطُ صَحِيحٌ لِغَيْرِهِ فَهَذَا وَغَيْرُهُ مِنَ الْأَحَادِيثِ الَّتِي شَرَحْنَاهَا فِي صَحِيحِ التَّرْغِيبِ وَالتَّرْهِيبِ يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ يُسَنُّ لِلْمُسْلِمِ أَنَّهُ كُلَّمَا تَوَضَّأَ أَنْ يُصَلِّيَ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ أَوْ مَا شَاءَ اللَّهُ لَهُ أَنْ يُصَلِّيَ